VALUE
CHAIN (RANTAI NILAI)
Istilah rantai nilai (value chain) mengambarkan cara untuk
memandang suatu perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi
output yang bernilai pelanggan. Nilai bagi pelanggan berasal dari tiga sumber
dasar, yaitu: aktivitas yang membedakan produk, aktivitas yang menurunkan biaya
produk, dan aktivitas yang dapat segera memenuhi kebutuhan pelanggan.
Aktivitas nilai dapat dicabangkan menjadi dua tipe yang luas,
aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Aktivitas primer meliputi penciptaan
fisik produk dan penjualannya dan perpindahan kepada pembeli serta bantuan
pasca penjualan. Aktivitas pendukung mendukung aktivitas primer dan satu sama
lain dengan memberikan input pembelian, teknologi, sumber daya manusia, dan
fungsi berbagai perusahaan secara luas.
Keunggulan bersaing menurut Porter adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang
mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama.
Strategi dalam
keunggulan bersaing dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Strategi
Keunggulan Biaya (Value Chain & Cost
Analysis)
Keunggulan
biaya merupakan satu dari dua jenis keunggulan bersaing yang mungkin dimiliki
perusahaan. Biaya juga merupakan hal yang merupakan hal yang sangat penting
bagi strategi diferensiasi karena suatu diferensiator harus mempertahankan
posisi biaya dibanding para pesaing.
2. Strategi
Diferensiasi (Value Chain &
Differentation)
Dalam
strategi diferensiasi perusahaan berusaha untuk menjadi unik dalam industrinya
dalam sejumlah dimensi tertentu yang secara umum dihargai pembeli. Perusahaan
memilih satu atau beberapa atribut yang oleh banyak pembeli dalam industri ini
dipandang penting dan menempatkan dirinya secara unik untuk memenuhi kebutuhan
ini. Karena posisi yang unik (khas) itu, perusahaan merasa layak untuk
menetapkan harga premium.
3. Strategi
Keunggulan Teknologi (Value Chain & Technology)
Rantai nilai (value
chain) adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk
menghasilkan produk atau jasa. Sedangkan teknologi adalah keseluruhan sarana
untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan
kenyamanan hidup manusia. Jadi, dapat dikatakan bahwa teknologi adalah bagian
dari value chain. Tanpa adanya teknologi maka kegiatan value chain tidak akan
berjalan.
AKTIVITAS
VALUE
Value Chain Porter (ditemukan oleh
Michael Porter) adalah model
yang digunakan untuk membantu menganalisis aktivitas-aktivitas spesifik yang
dapat menciptakan nilai dan keuntungan kompetitif bagi organisasi. Aktivitas-aktivitas
tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu:
1. Primary Activities
a) Inbound logistics
Adalah aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum digunakan.
b) Operations
Adalah akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi
output.
c) Outbound logistics
Adalah aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke
tangan konsumen.
d) Marketing and sales
Adalah aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar tertarik
untuk membeli produk.
e) Service
Adalah
aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk.
2. Supported Activities
a)
Procurement
Berkaitan
dengan proses perolehan input/sumber daya.
b)
Technological
Development
Pengembangan
peralatan, software, hardware, prosedur, didalam transformasi produk dari input
menjadi output.
c)
Human
Resources Management
Pengaturan
SDM mulai dari perekrutan, kompensasi,sampai pemberhentian.
d)
Firm
Infrastructure
Terdiri
dari departemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, )
yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah
kesatuan.