Kamis, 24 November 2016

VALUE CHAIN (Rantai Nilai)



VALUE CHAIN (RANTAI NILAI)

Istilah rantai nilai (value chain) mengambarkan cara untuk memandang suatu perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai pelanggan. Nilai bagi pelanggan berasal dari tiga sumber dasar, yaitu: aktivitas yang membedakan produk, aktivitas yang menurunkan biaya produk, dan aktivitas yang dapat segera memenuhi kebutuhan pelanggan.
Aktivitas nilai dapat dicabangkan menjadi dua tipe yang luas, aktivitas primer dan aktivitas pendukung. Aktivitas primer meliputi penciptaan fisik produk dan penjualannya dan perpindahan kepada pembeli serta bantuan pasca penjualan. Aktivitas pendukung mendukung aktivitas primer dan satu sama lain dengan memberikan input pembelian, teknologi, sumber daya manusia, dan fungsi berbagai perusahaan secara luas.
Keunggulan bersaing menurut Porter adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama.
            Strategi dalam keunggulan bersaing dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.     Strategi Keunggulan Biaya (Value Chain & Cost Analysis)
Keunggulan biaya merupakan satu dari dua jenis keunggulan bersaing yang mungkin dimiliki perusahaan. Biaya juga merupakan hal yang merupakan hal yang sangat penting bagi strategi diferensiasi karena suatu diferensiator harus mempertahankan posisi biaya dibanding para pesaing.
2.     Strategi Diferensiasi (Value Chain & Differentation)
Dalam strategi diferensiasi perusahaan berusaha untuk menjadi unik dalam industrinya dalam sejumlah dimensi tertentu yang secara umum dihargai pembeli. Perusahaan memilih satu atau beberapa atribut yang oleh banyak pembeli dalam industri ini dipandang penting dan menempatkan dirinya secara unik untuk memenuhi kebutuhan ini. Karena posisi yang unik (khas) itu, perusahaan merasa layak untuk menetapkan harga premium.
3.     Strategi Keunggulan Teknologi (Value Chain & Technology)
Rantai nilai (value chain) adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan untuk menghasilkan produk atau jasa. Sedangkan teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Jadi, dapat dikatakan bahwa teknologi adalah bagian dari value chain. Tanpa adanya teknologi maka kegiatan value chain tidak akan berjalan.

AKTIVITAS VALUE
Value Chain Porter (ditemukan oleh Michael Porter) adalah model yang digunakan untuk membantu menganalisis aktivitas-aktivitas spesifik yang dapat menciptakan nilai dan keuntungan kompetitif bagi organisasi. Aktivitas-aktivitas tersebut dibagi dalam 2 jenis, yaitu:
1.     Primary Activities
a)     Inbound logistics
Adalah aktivitas yang berhubungan dengan penanganan material sebelum digunakan.
b)    Operations
Adalah akivitas yang berhubungan dengan pengolahan input menjadi output.
c)     Outbound logistics
Adalah aktivitas yang dilakukan untuk menyampaikan produk ke tangan konsumen.
d)    Marketing and sales
Adalah aktivitas yang berhubungan dengan pengarahan konsumen agar tertarik untuk membeli produk.
e)     Service
Adalah aktivitas yang mempertahankan atau meningkatkan nilai dari produk.
2.     Supported Activities
a)    Procurement
Berkaitan dengan proses perolehan input/sumber daya.
b)    Technological Development
Pengembangan peralatan, software, hardware, prosedur, didalam transformasi produk dari input menjadi output.
c)     Human Resources Management
Pengaturan SDM mulai dari perekrutan, kompensasi,sampai pemberhentian.
d)    Firm Infrastructure

Terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, ) yang melayani kebutuhan organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.